Meski
puasa sering dikaitkan dengan kesehatan pencernaan, namun ternyata menahan
lapar dan dahaga selama Ramadan juga menyehatkan paru-paru.
Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian
Kesehatan sekaligus Guru Besar Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi
FKUI, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan manfaat puasa sebagai berikut:
1.
Perbaikan
volume paru
Sebagian besar penelitian
menunjukkan, faal atau fungsi paru dan pernapasan tidak memiliki perbedaan
sebelum atau sesudah Ramadan. Tetapi, ada satu penelitian di Arab yang
menunjukkan adanya perbaikan volume paru pada saat puasa, di duga karena
perbaikan berat badan.
2.
Penderita
asma tetap
Penelitian menunjukkan, tidak ada perubahan
perawatan di rumah sakit karena asma bronkiale, sebelum dan pada saat Ramadan.
3.
Waktu
terbaik berhenti merokok
Puasa adalah waktu yang tepat untuk
berhenti merokok. Kebiasaan puasa sejak subuh sampai magrib, ditambah waktu
tarawih di masjid akan menjadi tantangan bagi perokok. Sesudah Lebaran maka
teruskanlah tidak merokok
4.
Ketenangan
hidup
Cukup banyak penelitian yang
menunjukkan, ibadah puasa Ramadan memberi kedamaian dan ketenangan hidup. Hal
ini tentu akan juga berpengaruh baik bagi kesehatan paru dan pernapasan.
5.
Mengurangi
risiko tuberkulosis (TB)
Penelitian di Universitas Brawijaya
yang dipublikasi internasional menemukan, puasa pada orang sehat akan
menyebabkan pertahanan tubuh terhadap penyakit tuberkulosis melalui peran
makrofag dan sel mononuklear darah tepi untuk mengatasi penurunan kemampuan
serum membunuh bakteri tuberkulosis. Puasa Ramadan juga mengurangi risiko
terinfeksi tuberkulosis.
Menurut hasil penelitian oleh para ahli kesehatan di Universitas
Osaka, Jepang pada tahun 1930. Bentuk perisai yang tumbuh dari aktivitas puasa,
ialah bertambahnya sel darah putih dan diblokirnya suplai makanan untuk
bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang pada tubuh. Hal ini
menjadikan orang-orang yang berpuasa
memiliki daya tahan dan kekebalan tubuh yang kuat. Karena itu mereka kelihatan
lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Tidaklah mengherankan jika pahlawan
ternama perancis, Napoleon Bonaparte mengatakan “ perisaiku adalah
puasa”.Lalu, bagaimana dengan kesehatan paru-paru?Ada angggapan
apabila seseorang menderita penyakit paru-paru, maka dengan berpuasa, penyakitnya
akan bertambah. Salah satunya, karena berpuasa harus bangun dini hari untuk
makan sahur. Padahal,
seseorang yang
terkena penyakit paru-paru, harus memiliki waktu istirahat yang cukup panjang..
0 komentar:
Posting Komentar